Jakarta, 29 September 2021
Berdasarkan data survei Badan Pusat Statistik (2014) menyebutkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Agustus 2014 sebanyak 121,9 juta orang, hal tersebut didukung pula oleh fakta bahwa sebagian besar lulusan perguruan tinggi cenderung lebih banyak sebagai pencari kerja, dari pada pencipta pekerjaan. Hal ini kemungkinan karena sistem pembelajaran yang diterapkan di perguruan tinggi saat ini lebih menitikberatkan pada bagaimana mempersiapkan mahasiswanya agar cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, daripada lulusan yang siap berkarya. Selain itu, aktivitas kewirausahaan dinilai relatif masih rendah(Eka, 2017)
Kompetensi yang digunakan untuk meningkatkan mutu Madrasah Swasta dalam persaingan pendidikan adalah salah satunya dengan Kompetensi Kewirausahaan. Karena kompetensi ini merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan oleh Kepala Madrasah untuk mampu menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan Madrasah, sehingga Kepala Madrasah bekerja keras untuk mencapai keberhasilan Madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif dan memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai kesuksesan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin Madrasah yang akhirnya menumbuhkan sikap pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala Madrasah. Hal ini menumbuhkan naluri kewirausahaan sebagai sumber belajar siswa, dan menjadi teladan bagi para guru khususnya mengenai kompetensi kewirausahaan (Machfoedz, 2005).
Berbicara tentang kewirausahaan, Kepala Madrasah yang dalam hal ini dapat terwakilkan oleh Guru Mata Pelajaran KWU dan Prakarya harus memiliki jiwa kewirausahaan untuk menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif/inovatif dan kesanggupan hati untuk mengambil resiko atas keputusan hasil ciptaannya serta melaksanakannya secara terbaik (sungguh-sungguh, ulet, gigih, tekun, progresif, pantang menyerah, dsb.) sehingga nilai tambah yang diharapkan dapat dicapai. Jadi, seorang wirausahawan memiliki kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkanoleh orang lain (prinsip kreatif dan inovatif) dan hasilnya adalah buah pikiran yang asli dan bukannya replikasi, baru dan bukannya meniru, memberi kontribusi dan bukannya membuat rugi (Depdiknas, 2009).
Selain kemampuan kreatif/inovatif, seorang wirausahawan juga memiliki kesanggupan hati yang ditunjukkan oleh: (1). Tumbuhnya tindakan atas kehendak sendiri dan bukan karena pihak lain; (2). Progresif dan ulet, seperti tampak pada usaha mengejar prestasi, penuh ketekunan, merencanakan dan mewujudkan harapan-harapannya; (3). Berinisiatif, yakni mampu berpikir dan bertindak secara asli/orisinal/baru, kreatif dan penuh inisiatif; (4). Pengendalian dari dalam, yakni kemampuan mengendalikan diri dari dalam, kemampuan mempengaruhi lingkungan atas prakarsanya sendiri; dan (5). Kemantapan diri, yang ditunjukkan oleh harga diri dan percaya diri.
Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah yang sudah berani memplubikasikan dan menyatakan Madrasah Aliyah Plus Enterpreneur bertekad untuk membuktikan bahwa publikasi itu tidak semata di brosur, namun menjadi program nyata yang terintegrasikan dalam kurikulum maupun di luar kurikulum. Kurikulum MA YAPIS Al-Oesmaniyyah dalam muatan mata pelajaran KWU dan Prakarya menitikberatkan pada praktek kewirausahaan, sehingga model pembelajaan dari mata pelajaran ini lebih banyak melakukan kegiatan yang melatih jiwa kewirausahaan.
Pada semester Ganjil Tahun Pelajaran 2021-2022, Bapak Ahmad Zaki Al Bantani, S.T pengampu mata pelajaran KWU dan Prakarya membuat program "market day". Progrsm ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan dua kegiatan ekonomi , yaitu produksi dan penjualan. Kegiatan produksi dilakukan dengan memproduksi barang ayang akan di jual di market day. Ada Kelompok yang memproduksi makanan ringat semisal risoles, martabak mini, puding, coklat stick, minuman segar, jus aneka buah, minumn kopi segar dll.
Disebabkan kondisi masih suasana Covid 19, kegiatan ini direlokasi pada daerah tertentu khususnya untuk peserta didik dan Guru serta karyawan MA YAPIS Al-Oesmaniyyah yang telah dengan terbatas melakukan uji coba Tatap Muka Terbatas. Tentunya kegiatan ini langsung dalam pengawasan Bapak Ahmad Zaki Al Bantani, S.T pengampu mata pelajaran KWU dan Prakarya sekaligus penanggung jawab kegiatan. (Kurikulum MA Yapis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar