Jakarta, 12 November 2021
Kelanjutan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) untuk guru mata pelajaran Bahasa Inggris berlanjut pada tahap supervisi pembelajaran yang dilakukan oleh Instruktur Daerah berlasung sukses.
Komentar memuaskan disampaikan oleh Instruktur dareah Bapak Drs Lantini, M.Pd dalam kegiatan supervisi kelas pembelajaran yang dilakukan pada kelas tatap muka terbatas di Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah.
Ibu Farah Diba, S.Pd sebagai guru pengampu Mata Pelajaran Bahasa Inggris meampilkan pembelajaran inovatif dengan berbagai permainan. Kegiatan pembelajaran dengan banyak permainan atau game, membuat peserta didik memberkan respon yang sangat antusias. Pujianpun disampaikan oleh Instruktur Daerah sebagai bentuk perhargaan bahwa kaidah-kaidah yang sudah dipelajari pada diklat sebelumnya sudah diterapkan.
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini merupakan Program Madrasah Reform Realizing Education’s Promise dan Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) berupa proyek bersama Kemenag dengan Bank Dunia (World Bank). REP-MEQR merupakan program dengan tujuan meningkatkan kualitas tata kelola penyelengaraan pendidikan dasar dan menengah di Kemenag.
Peningkatan kualitas pendidik dalam satuan pendidikan merupakan salah satu pendukung peningkatan mutu pendidikan. Daya dukung sumber daya manusia mutlak dibutuhkan dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik. Pengalaman pembelajaran yang bermakna dan bermanfaat bagi peserta didik merupakan akses setiap warga negara untuk mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu.
Ddalam kesempatam diskusi antara Kepala Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah, Bapak Drs. Muslimin dengan Bapak Drs. Lantini, M.Pd, disampaikan bahwa secara fisik Madrasah melalui Yayasan Pesantren Islam baru berbenah, sehingga untuk sementara waktu pembelajaran tatap muka terbatas dilakukan di bangunan atas masjid Al-Istiqomah sambil menunggu penyelesaian gedung baru Madrasah.
Namun demikian dengan tekad dan kesungguhan dari para pendidik, pelayanan dan pemenuhan hak-hak peserta didik tidak dikesampingkan. Justru belakangan prestasi membanggkan dapat ditorehkan oleh para peserta didik dengan banyknya alumni yang diterima di PTŃPTKIN, yaitu 84,47% secara statistik. (Humas MA Yapis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar