Jakarta, 01 Desember 2021
Sudah tidak sulit lagi bagi kita kaum muslim untuk mempelajari
serta menghafal kalam Allah, Al-Quran al-Karim. Saat ini telah tersedia banyak lembaga-lembaga pendidikan
Al-Quran yang memberikan kemudahan generasi penerus islam untuk berproses dalam
mentadabburi Al-Quran. Pendidikan Al-Quran nonformal seperti rumah tahfizh
dengan pendalaman dalam fokus mempelajari dan menghafal Al-Quran dan taman
pendidikan Al-Quran dengan penambahan potensi ilmu keagaman lainnya.
Secara psikologis, usia belia semasa
kanak-kanak dan usia ketika sekolah masih mudah untuk menerima bimbingan
membaca dan menghafal Al-Qur’an serta penanaman nilai-nilai yang terkandung di
dalam Al-Qur’an.
Dengan adanya pendidikan Al-Quran
nonformal pula dapat mengantisipasi generasi dari ketidaktahuan terhadap huruf
Al-Quran serta sebagai pengalaman terhadap perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala
dalam firman Al-Quran yang artinya:
“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang paling pemurah. Yang mengajar dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui”. (QS. Al-Alaq: 1-5)
Qothrunnada adalah siswa Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah kelas XII IPS. Sebelum bergabung dengan MA YAPIS, Nada nama panggilannya berkidmat memperdalam ilmu agama khususnya program tahfidzul Qur'an di Pondok Pesantren Al Ukhuwah Kabupaten Sukoharjo, sebelah selatan kota Solo.
Qotrunnada yang sangat berminat dengan Bahasa Arab, bercita-cita melanjutkan kuliahnya di Jurusan Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Berbagai kegiatan yang terkait dengan Bahasa Arab ia ikuti dengan seksama, termasuk kompetisi Bahasa Arab yang di diselenggarakan oleh Olimpiade Indonesia dengan mendapat nilai B plus dengan rentang nilai 263 - 333, dengan rentang nilai tertinggi 400, dan berhak mendapatkan mendali perak.
Semoga Nada menjadi bagian umat yang istiqomah dalam jalan dakwah. Kiprahnya dalam pengajaran tahfidz di Istana Tahfidz Al-Islah Warakas Raya, menjadi tambahan aktifitas selepas pembelajaran di Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah. Putri kelahiran Wonogiri dari keluarga Pak Suratno yang juga akfivis dakwah, sekaligus pengusaha muslim ini bercita-cita menjadi bagian yang menyebarkan Islam hingga tegaknya kebenaran dan keadilan. (Humas MA Yapis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar