Jakarta, Januari 2022
Terbayarlah sudah kerinduan yang mendalam setelah 2 tahun Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% ditiadakan. Peniadaan PTM dilakukan dikarenakan mengikuti upaya-upaya pencegahan penyebaran Virus Covid -19 agar tidak masif dan meluas.
Tepatnya, sejak bulan Maret 2020 pembelajaran tatap muka digantikan oleh pembelajaran daring atau online. Praktis semua tatap muka ditiadakan digantikan oleh tatap muka berjarak, atau tatap muka melalui media zoom meeting.
Canda tawa antar teman, salam, senyum, sapa secara langsung digantikan oleh salam, senyum, sapa melalui media layar handpone, layar komputer, atau layar laptop. Atau bahkan sekedar salam melalui tulisan-tulisan yang terkadang sering disingkat dalam penulisannya melalui WA Group atau di google class room.
Setelah keluar SKB empat menteri yaitu Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan Menteri Agama, yang secara garis besar mengatur Pembelajaran Tatap Muka, khususnya daerah dengan level PPKM level 1 dan 2 dapat melakukan tatap muka 100% dengan syarat.
Berdasarkan SKB ini, semua satuan pendidikan di wilayah dengan kriteria tertentu wajib melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Sekjen Kemendikbudristek Suharti mengatakan penyusunan SKB tersebut telah mempertimbangkan masukan ahli kesehatan dan epidemiolog.
"SKB tersebut disusun tentunya dengan berbagai masukan dari berbagai elemen masyarakat. Para ahli juga terlibat di situ, epidemiolog di situ, ahli kesehatan masyarakat juga di situ," kata Suharti dalam konferensi pers virtual, Senin (3/1/2022).
Perlu menjadi catatan, bahwa sebelumnya selama hampir dua semester Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah telah memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka terbatas dengan kapasistas 50%. Dengan tetap menjaga prokes dan kerjasama yang baik antar seluruh warga madrasah, tidak terjadi permasalahan terkait dengan Covid-19.
Sebagai tambahan informasi bahwa kondisi real dari Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah sudah mencapai 100% Vaksinasi sampai lengkap tahap kedua. Kelengkapan vaksinasi baik para siswa maupun tenaga pendidik menjadi modal utama keputusan pelaksanaan PTM 100%.
Disamping kelengkapan Vaksin 100% sampai dosis kedua, dukungan orang tua peserta didik yang sudah menghendaki PTM 100% adalah energi tersendiri, merupakan kerjasama yang bagus untuk saling menjaga dan tetap dalam prokes, sehingga tidak dikawatirkan terjadi tranmisi penyebaran Covid-19.
Dukungan yang lain adalah pemakaian gedung baru yang telah disediakan oleh Yayasan Pesantren Islam Al-Oesmaniyyah menjadi nilai plus. Dengan pemakaian gedung baru kondisi sirkulasi udara yang sangat baik, pencahayaan yang sangat bagus dan jarak antar siswa bisa dikondisikan.
Secara lugas, Kepala Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah menyampaikan, "Kita siap untuk PTM 100% dengan dukungan orang tua siswa dan prokes yang sangat baik. Daya dukung sarpras, protokol kesehatan dan kesiapsiagaan Tim Satgas Covid MA YAPIS Insya Allah, semuanya akan menjadi mudah", tegas Bapak Drs. Muslimin.
Ketua Tim Satgas Covid-19 MA YAPIS Bapak Ali Helmi, S.T berharap kerjasama seluruh warga madrasah agar pelaksanaan PTM 100% berjalan lancar dan aman. "Kami berharap kesadaran dari seluruh warga madrasah, khususnya para peserta didik untuk disiplin, tertib dan terus menjaga prokes. Mudah-mudahan dengan kerjasama yang baik ini, seluruh rangkaian kegiatan PTM berjalan lancar, aman dan bermakna", harapan Ketua Tim Satgas Covid-19 MA YAPIS yang sekaligus Wakil Madrasah Bidang Kesiswaan. (Humas MA Yapis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar