Jakarta, 02 Maret 2022
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Sedangkan makna Ikhlas adalah suasana kewajiban yang mencerminkan motivasi batin ke arah beribadah kepada Allah dan ke arah membersihkan hati dari kecenderungan untuk melakukan perbuatan yang tidak menuju kepada Allah. Dengan satu pengertian, ikhlas berarti ketulusan niat untuk berbuat hanya karena Allah.
Kedua makna kata pengabdian dan iklas itulah menjadi inspirasi perempuan cantik, religius dan energi ini untuk mengabdi di almamaternya, Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah, sebuah sekolah tingkat SMA yang berada di bawah Kementrian Agama. Sondang Nauli Togatorop nama lahirnya, Namun perempuan campuran Jawa Batak ini lebih senang dipanggil Sondang.
Selepas lulus dari Madrasah, gadis yang tidak pernah menujukkan raut kesediaan itu harus rela menggantungkan cita-citanya untuk melanjutkan kuliah. Keterbatasan ekonomi keluarga menjadi faktor dominan, mengapa gadis yang bercita-cita menjadi Guru Bahasa Inggris itu harus rela menjadi karyawan gajian di salah satu outlet makanan cepat saji di bilangan Tempat Wisata Ancol, Jakarta Utara.
Komunikasi dengan Guru yang cukup bagus selama menjadi siswa Madrasah samping Bank Mandiri Tanjung Priok ini membuatnya memilih bergabung dengan Bimbingan Tes Alumni 70 (BTA 70) yang kebetulan Guru Matematikanya menjadi Kepala Cabang Bimbel di bilangan Kota Mandiri Harapan Indah, Bekasi. Keputusan ini ia lakukan karena merasa tidak nyaman selama bekerja di outlet makanan tempat saji itu. Pembelajaran Enterpreneur yang selama ini diajarkan di Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah ternyata sangat dirasakan oleh Gadis yang pernah tinggal di daerah Seroja, Kota Bekasi. Pekerjaan gajian yang sangat terikat waktu tidaklah cocok dengan hati nuraninya yang ingin mengabdi di dunia pendidikan.
Oleh karenanya tawaran Guru sewaktu belajar di Madrasah, sebagai Front Office (FO) di Bimbel Alumni 70 Kota Mandiri Harapan Indah diterimanya. Anak kedua dari pasangan Jawa-Batak ini menggantikan peran FO yang lama, karena FO yang lama harus mulai mengurus bayi kecilnya. Walaupun penghasilan yang diterimanya sebagai FO tidak sebesar gaji yang diterimanya sewaktu bekerja di outlet makanan cepat saji, semangat untuk selalu belajar semakin berkobar, apalagi melihat setiap siswa bimbel selalu giat belajar untuk tembus di PTN idamannya.
Semangat baja dan kemauan yang kuat akhirnya Gadis periang itu memutuskan kuliah di Jurusan Bahasa Inggris di salah satu Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan di bilangan Jakarta Timur, tepatnya di Ciracas. Di tengah-tengah kesibukannya melakukan tugas di Bimbel selalu ada waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas-tugas kuliahnya, walaupun takdir memutuskan lain. Terkendala di administrasi dan manejemen STKIP tempat ia menuntut ilmu akhirnya diputuskan untuk off, dan nantinya akan dilanjutkan di Universitas Indraprasta di bilangan Tanjung Barat, Jakarta Selatan jurusan Bimbingan Penyuluhan/Karier.
Gayung bersambut, Kepala Cabang BTA 70 Kota Mandiri Harapan Indah terpaksa mengundurkan diri, terkait tugas kedinasan sebagai ASN di Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah. Tahun 2017 Sondang mengikuti jejak atasannya untuk bergabung sebagai staff tata usaha di Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah, sekaligus sebagai bagian manegemen Bimbel Sigma Course Center di daerah Sungai Bambu yang terletak tidak jauh dari Madrasah tempatnya bekerja.
Proses pendewasaan terus dijalani seiring berjalannya waktu. Banyak hal-hal baru yang tidak pernah didapat di tempat kerja lama, harus dan sering kali dijumpai dalam pengabdiannya di almamaternya. Proses surat-menyurat, proses interaksi antar tenaga kependidikan maupun dewan guru, proses komunikasi verbal maupun organisasi kementrian terus dipelajari dalam bimbingan para seniornya, sampai akhirnya tugas baru diembannya, sebagai Kepala Tata Usaha.
Bukan berarti tugas baru ini menafikkan tugas-tugas lama. Keterbatasan anggaran pembiayaan di Madrasah ini memaksa gadis yang suka minuman dingin ini harus merangkap tugas-tugas lain selain tugas ketatausahaan. Tugas sebagai operator madrasah semisal, atau tugas proktor ujian madrasah atau tugas-tugas kepanitiaan lain yang terkait dengan pelayanan dan pengembangan madrasah.
Namun bukan keluh kesah yang dirasakan gadis periang dan penggemar travelling ini. Ketulusan, ketekunan dan kemauan belajar tentang hal-hal yang baru membuatnya lebih dewasa. Proses alamiah terus menempa hingga mampu membuat Kepala Tata Usaha ini mandiri dalam tugasnya, tuntas dalam pekerjaannya dan dapat membantu seluruh proses ketatausahaan di Madrasah yang sedang bertransformasi ini.
Kini keberkahan sudah dapat dinikmatinya, salah satu indikasinya gadis yang tergolong hemat dalam hidupnya ini sudah dapat mempersembahkan perumahan untuk kedua orang tuanya. Disaat gadis-gadis seusianya hanya mengedepankan ego pribadinya, wanita pencinta sophee shop ini mampu menyisihkan sebagian gajinya untuk mendapatkan kesuksesan, tanpa mengesampingkan hobinya. Buktinya, Bromo telah ditaklukan, Bali telah dijadikan tempat istirahatnya selama sepuluh hari, berbagai tempat wisata dari Carita, Anyer, Pelabu Ratu, Batu Raden, Gucci, Pantai Klayar, Goa Gong Pacitan, Lawang Sewu Semarang, Borobudur, Prambanan, Dieng Wonosobo, Pantai Sawarna, Kraton Solo, Kraton Jogja, Kawah Putih Bandung, Pasar Terapung Bandung, dan tempat-tempat wisata lainya menjadi bagian kehidupannya dalan rangka mensyukuri nikmat Allah SWT.
Mudah-mudahan pengabdiannya memberikan berkah kebaikan buat dirinya, keluarganya, almamaternya dan lebih luas buat agamanya. Selamat berjuang, berikan inspirasi terbaikmu untuk adik-adik kelasmu. Jadikan almamatermu tempat terbaik untuk menerima ketulusan pengabdianmu. (Humas MA YAPIS Al-Oesmaniyyah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar