Post Page Advertisement [Top]

ArtikelHumasKurikulum

MADRASAH ALIYAH YAPIS AL-OESMANIYYAH MENJADI OBYEK PENELITIAN METODE DEMONTRATIVE DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Jakarta, 13 Februari 2023

Pembelajaran merupakan proses interaksi edukatif yang terjadi antara guru dengan siswa di dalam kelas. Dalam proses pembelajaran itu terdapat dua aktivitas yakni proses belajar dan proses mengajar. Artinya dalam peristiwa proses pembelajaran itu senantiasa merupakan proses interaksi antara dua unsur manusiawi yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar.  Menurut Corey sebagaimana yang dikutip oleh Syaiful Sagala Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan himpunan khusus dari pendidikan.

Model pembelajaran didesain tidak lepas selalu menempatkan karakteristik peserta didik serta lingkungannya pada variabel yang paling berpengaruh, kemudian diberi stimulasi kognitif, afektif dan psikomotor. Harapannya, ketika peserta didik berbuat sesuatu mereka tahu dan yakin akan apa yang dilakukan, dari pengalaman hidupnya. Guru dituntut mengkreasi lingkungan belajar secara positif (creating positive learning environment) dan memberdayakan peserta didik (empowering students), untuk mewujudkan pengelolaan kelas yang efektif dan inovatif, sehingga dihasilkan lulusan yang berwawasan global dan komprehensif. 


Model pembelajaran yang dipilih dapat terlaksana dengan baik, untuk menuju tujuan hanya akan tercapai dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Ragam metode pembelajaran dapat dipilih oleh guru atau pendidik yang akan disesuaikan dengan model pembelajaran, materi, ragam peserta didik dan sarana dan prasarana pendukungnya. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dipergunakan oleh guru adalah metode demontratif.


Metode Demonstrasi  adalah metode pembelajaran yang menekankan pada praktik langsung atau menunjukkan cara-cara melakukan atau membuat sesuatu. Tujuan dari metode ini adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta untuk melakukan atau membuat sesuatu dengan tepat. Sedangkan keunggulan metode ini adalah dapat membantu peningkatan keterampilan peserta lebih cepat,  mengembangkan keterampilan menjelaskan dan memberikan instruksi, bisa dilakukan secara individual maupun dalam kelompok. 


Metode pembelajaran ini membutuhkan waktu persiapan yang matang, jika melibatkan peserta dalam proses demonstrasi, guru perlu memberikan waktu untuk ‘briefing’ dan latihan bagi peserta didik  untuk dapat melakukan demonstrasi, jika memerlukan alat-alat yang diperlukan persiapan khusus yang akan memerlukan waktu, pembiayaan yang sesuai dengan alat yang dipergunakan.


Erna Rizkiyah Mubarokah, mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Perguruan Tinggi Dakwah Islam Indonesia (STAI PTDII) melakukan penelitian dan pengamatan terkait metode demontratif untuk mata pelajaran fiqih.


Penelitian mahasiswa ini langsung dipandu oleh Bapak Achmad, S.Pd.I selaku guru pengampu mata pelajaran fiqih. Penilitian dilakukan selama satu bulan dengan melakukan observasi kelas, melakukan tindakan kelas dan diskusi dengan guru pamong, melakukan wawancara dengan peserta didik, guru mata pelajaran dan wakil madrasah bidang kurikulum. Penelitian telah dilaksanakan dengan lancar, tertib dan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. (Humas MA YAPIS Al-Oesmaniyyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]