Jakarta, 23 Februari 2023
Kesehatan mata merupakan hal yang penting bagi seorang manusia karena mata merupakan salah satu organ indera yang paling sering digunakan di antara kelima indera lainnya. Indera penglihatan merupakan sarana utama untuk mengumpulkan informasi dari sekitar kita. Perlu diketahui, sekitar 75% informasi yang kita terima berupa informasi visual. US National Library of Medicine. Medline Plus (2017). Eye Care. Durasi waktu harian yang dihabiskan untuk menatap layar disebut screen time. Beberapa panduan merekomendasikan durasi screentime sebanyak ≤2 jam/hari pada anak dan remaja. Rekomendasi yang ada, ternyata tidak sesuai dengan kebiasaan remaja. Di China terdapat 36,8% anak sekolah usia 9 -17 tahun menggunakan media elektronik ≥2 jam per hari, sedangkan di Vietnam sebanyak 56% -64% remaja usia 13-14 tahun menggunakan media elektronik ≥2 jam/hari.
Di Indonesia sendiri, terdapat 60% anak usia sekolah menggunakan media elektronik >2 jam. Sisi negatif lainnya dari penggunaan gadget yang berlebihan pada remaja berkaitan dengan status gizi. Screen-time yang tinggi, tingkat aktivitas fisik rendah, membuat pola makan menjadi kurang sesuai sehingga dalam jangka panjang dapat mempengaruhi status gizi. Bermain gadget merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik tidak aktif atau biasa disebut sedentary lifestyle yang dapat meningkatkan asupan kalori selama penggunaan gadget. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian di Brazil pada remaja usia 11 – 14 tahun ditemukan bahwa tingginya screen-time berkaitan dengan peningkatan berat badan dan pola makan yang tidak sehat. Selain itu, penelitian di Kanada pada anak sekolah menunjukkan bahwa 64% anak-anak memiliki minimal 1 buah Electronic Entertainment and Communication Devices (EECDs) dan penggunaan EECDs di malam hari berhubungan dengan peningkatan berat badan, penurunan kualitas asupan, dan penurunan aktivitas fisik secara signifikan. (Kumala,dkk 2019).
Dilatar belakangi oleh permasalahan tersebut di atas, Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah melakukan pemeriksaan mata kepada seluruh warga madrasah, baik guru, tenaga pendidik dan seluruh siswa. Pemeriksaan ini dilakukan secara gratis bekerja sama dengan Pasca Sarjana Universitas Indraprasta (UNINDRA), dalam hal ini Magister Pendidikan MIPA.
Bapak Sukri mendedikasikan dirinya untuk melakukan penelitian terkait kesehatan penglihatan mata siswa, dalam hal ini adalah ketajaman penglihatan mata siswa dalam menerima materi pembelajaran. Tesis ini didedikasikan untuk meraih gelar Magister Pendidikan MIPA, di Universitas PGRI Indraprasta di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Penelitian dilakukan untuk populasi percobaan siswa Madrasah Aliyah Se Jakarta Utara, dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif untuk melihat korelasi variabel ketajaman penglihatan siswa terhadap hasil belajar siswa khususnya pelajaran Fisika tingkat Madrasah Aliyah. (Humas MA YAPIS Al-Oesmaniyyah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar