Jaktarta, 18 Agustus 202
Pengangguran merupakan masalah klasik dan belum
dapat diatasi sampai saat ini. Jumlah pengangguran terbuka
di Indonesia masih cukup tinggi. Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat bahwa sampai bulan Februari 2020
pengangguran di Indonesia berdasarkan tingkat pendidikan
masih cukup tinggi, terutama pada tingkat diploma dan
sarjana, yakni 6,76% dan 5,73%.
Ketersediaan lapangan
pekerjaan yang terbatas merupakan salah satu faktor
penyebab tingginya pengangguran. Para peneliti bidang
kewirausahaan dan praktisi bisnis mengemukakan bahwa
kewirausahaan merupakan solusi untuk mengurangi
pengangguran (Wibowo & Pramudana, 2016). Salah satu
cara menumbuhkan keterampilan kewirausahaan kepada generasi muda untuk menjadi wirausahawan dapat dirangsang
melalui pendidikan bisnis pada umumnya maupun
pendidikan kewirausahaan pada khususnya (S. M. R.
Reyad & Al-sartawi, 2019; Wibowo & Pramudana, 2016).
Sehingga berbagai upaya pendidikan kewirausahaan telah
dimulai dengan mengajarkan generasi muda untuk
mempraktekkan teori dan memahami kewirausahaan
secara lebih luas (S. M. R. Reyad & Al-sartawi, 2019)
Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah melalui Tim Pengembang Madrasah sudah melakukan antisipasi terkait besarnya angka pengangguran yang telah dirilis oleh Badan Pusat Statistik, lembaga negara yang mempunyai wewenang dan kapasitas untuk melakukan penelitian. Mulai Tahun Pelajaran 2014-2015 Madrasah Pinggiran Teluk Jakarta ini sudah memberanikan diri memberikan tambahan pendidikan kewirausahaan dibingkai dalam program Enterpreneur Skill.
Program Enterpreneur Skill Madrasah Pinggiran ini memberikan lima pilihan dalam mengembangkan potensi dan bakat. Administrasi Perkantoran, Teknik Komputer Jaringan, Teknik Perbengkelan Motor, Kewirausahaan Kuliner, Kewirausahaan Thibun Nabawi dapat menjadi pilihan alternatif peserta didik dalam pengembangan diri.
Program Enterpreneur Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah diluncurkan dalam rangka memberikan ketrampilan hidup sebagai nilai tambah selepas lulus. Bagi yang tidak lanjut kuliah atau peserta didik yang menunda untuk melanjutkan kuliah ketrampilan ini menjadi modal dalam persaingan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan diri. Sedangkan bagi yang melanjutkan kuliah ketrampilan ini dapat membantu untuk mendapatkan pekerjaan sampingan di sela-sela kesibukan kuliah. (Humas MA YAPIS Al-Oesmaniyyah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar