Jakarta, 15 April 2025
Beberapa kurun waktu perjalanan bangsa ini, lebih dari hitungan komplit jejari tangan, telah terjadi perubahan kurikulum. Bahkan sampai ada rumor liar masyarakat yang tersebar luas dengan sendirinya, "ganti menteri ganti kurikulum". Perubahan kurikulum sepertinya hanya mengikuti pemenuhan kehendak kelompok tertentu. Kelompok yang mempunyai kepentingan dengan berkedok kepentingan perkembangan pendidikan nasional. Pemangku kebijakan acap kali tidak memikirkan dampak dari kebijakan tersebut bagi madrasah atau sekolah dengan keterbatasan sarana prasarana.
Pun demikian dampak dari perubahan kebijakan itu toh akhirnya sekolah/madrasah yang terdampak. Sekolah/Madrasah sebagai satuan pendidikan yang lansung bersentuhan dengan pelayanan pendidikan peserta didik lah yang melakukan eksekusi perubahan kebijakan tersebut. Jangankan saudara-saudara kita yang kebetulan berdiam di daerah yang tidak terjangkau dengan sistem informasi digital, di Jakarta pun yang merupakan pusat peradaban Indonesia, begitu tak berdaya mensiasati perubahan kebijakan perubahan kurikulum itu.
Sebetulnya perlukah adanya perubahan kurikulum, terus bagaimana dengan subtansi konsepnya? Perlu kajian khusus untuk menjawab pertanyaan tersebut. Namun, Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah tetap dengan kekonsistennya memberikan pelayanan kepada peserta didiknya dengan Substansi Kurikulum Bersahaja. Terus apa yang dimaksud dengan Kurikulum bersahaja. Kurikulum bersahaja adalah kurikulum yang mudah dilaksanakan dengan biaya murah dan alat sederhana. Kurikulum yang mudah dilaksanakan untuk mendukung keberhasilan siswa dalam belajar. Kurikulum yang memberikan kebermaknaan pembelajaran peserta didik.
Kurikulum bersahaja ala Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah dapat berjalan dengan menggunakan fasilitas saran prasarana, peralatan, dan sumber keterbacaan secara tepat Kurikulum yang dapat berjalan dengan alat atau daya dukung sederhana. Kurikulum dengan mendayagunakan tenaga di sekolah secara efisien, menggunakan waktu belajar siswa secara tepat. Namun demikian, kurikulum bersahaja ala Madrasah Aliyah YAPIS Al-Oesmaniyyah tidak meninggalkan esensi dari kompenen kurikulum, diantaranya tujuan, materi, strategi pembelajaran, organisasi kurukulum, dan tentunya evaluasi.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan kebutuhan siswa dengan memperhatikan daya dukung madrasah. Kurikulum diadaptasi dengan memperhatikan pengembangan madrasah yang merujuk kepada pengembangan pendidikan nasional, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum perlu disesuaikan agar madrasah semakin berkualitas dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi peserta didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar